Wednesday, April 29

-:: Mencari yang tersembunyi::-


Perhitungan bermula lagi,
noktahnya tidak pernah henti,
terus menari catatan pasti,
meninggalkan jurang-jurang berisi.

Cerita ini…
Bukti lembayung cinta ilahi,
pada hamba-hambanya yang mengerti,
erti untaian qalbi.

Cerita I
Dari jauh kelihatan pak tua di sawah,
bahunya semakin jatuh,
menjinjing rezki pemberian Ilah.

Cerita II
Tangan jelas semakin melambat,
milik ibu tua di pondok usang,
yang dulunya mengintal tikar mengkuang,
buat rezki anak-anak sedoang.

Namun…
Timbunan dijinjing tidak menghancur luluhkan bahu itu,
cuma perjalanan yang lama,
kadang meletihkan pak tua,
menggapai gamitan indahnya istana.

Untuk ibu tua…
wajah syukur menutupi lemahnya tangan itu,
mengganti keluhan fitrah insan,
yang ingin lari suatu ketika dahulu,
kerana kini anak-anaknya menggapai awan.

“Aku tidak membebani seseorang hambaku
melainkan sesuai kesanggupannya”

Firman Allah menggetarkan gegendang kekasihNYA,
menghapus perhitungan-perhitungan tak pasti,
memancar lorong-lorong catatan diri,
agar qada` qadar tertanam di hati.

Hasil nukilan,

Bushra.

2 comments:

  1. subhanallah...benar ayat Allah.."tidak akan ku bebani hamba2ku melainkan atas apa yg mereka mampu"

    ReplyDelete
  2. salam,akak..

    subhanallah..

    teruskan ukhti..
    sy menanti =)

    ReplyDelete